Masalah Sosial Di Indonesia
Masalah Sosial Di Indonesia
Kurangnya Kepedulian Masyarakat Terhadap
Kesehatan
Elisabeth TC – (12315175)
1TA02
UNIVERSITAS GUNADARMA 2015/2016
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah menyertai saya dalam pembuatan
tulisan ini. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada orang tua saya,
kakak saya, teman-teman sekelas saya, serta Ibu Helnawaty yang telah memberikan
tugas untuk melatih kemampuan menulis saya.
Tulisan
ini berisi tentang masalah sosial. Saya mengambil judul “Kurangnya Kepedulian
Masyarakat Terhadap Kesehatan” ini untuk menghimbau pembaca agar mau lebih
mementingkan kesehatan dibandingkan kepuasan. Saya juga berharap agar pembaca
dapat mengubah pola pikir mereka setelah membaca tulisan ini.
Karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Mohon
maaf jika ada kesalahan kata dan terima kasih karena telah menyediakan waktu
untuk membaca tulisan saya.
14 Oktober 2015
Penyusun,
Elisabeth Theophany Christiane
“Lebih baik mencegah dari pada mengobati” adalah
salah satu kata pepatah yang sering kita dengar. Apa anda sudah mengerti maksud
dari kalimat tersebut? Apa anda mengaplikasikan kalimat tersebut secara benar?
Dalam tulisan ini, saya akan membahas pentingnya menjaga kesehatan bagi kita.
Kesehatan
Kesehatan
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial
yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial,
dan ekonomis. Pemeliharaan
kesehatan adalah upaya penaggulangan, dan pencegahan gangguan kesehatan yang
memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan, dan
persalinan.
Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak secara
sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat
keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan
pribadinya, dan orang lain. Definisi yang bahkan lebih sederhana diajukan oleh Larry
Green, dan para koleganya yang menulis
bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasi
pengalaman belajar yang dirancang untuk mempermudah adaptasi
sukarela terhadap perilaku
yang kondusif bagi kesehatan. Data terakhir menunjukkan
bahwa saat ini lebih dari 80 persen rakyat Indonesia tidak mampu mendapat jaminan
kesehatan dari lembaga atau perusahaan di bidang pemeliharaan kesehatan, seperti Akses,
Taspen, dan Jamsostek. Golongan masyarakat yang dianggap 'teranaktirikan' dalam
hal jaminan kesehatan adalah mereka dari golongan masyarakat
kecil, dan pedagang.
Dalam pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi lebih pelik, berhubung dalam
manajemen pelayanan kesehatan tidak saja terkait beberapa kelompok manusia,
tetapi juga sifat yang khusus dari pelayanan kesehatan itu sendiri.
Kesehatan Menurut Undang-Undang
Dalam Undang-Undang yang dimaksud dengan:
- Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis.
- Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara, dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah, dan atau masyarakat.
- Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan, dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
- Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.
- Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna
Kesehatan tubuh
Kesehatan
tubuh adalah kesehatan secara fisik. Sehat secara fisik, contohnya; tidak
lemas, bisa melakukan aktifitas seperti biasa, dan tidak ada luka di tubuh.
Kesehatan tubuh bisa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Seperti;
makan makanan tidak sehat, menghirup udara kotor, merokok, serta pola makan
yang tidak teratur
Kesehatan jiwa
World Health Organization menjabarkan
kesehatan mental sebagai "suatu keadaan yang baik dimana seseorang
menyadari kemampuannya, dapat menghadapi stress yang normal, dapat bekerja
secara produktif dan menyenangkan, dan dapat berkontribusi dalam
komunitasnya.". Kesehatan jiwa
bukan hanya tak adanya penyakit jiwa dan masalah kesehatan jiwa bukan penyakit jiwa.
Penyakit jiwa dijabarkan sebagai 'spektrum dari
kognitif, emosi, dan kondisi tingkah laku yang bersinggungan dengan sosial, dan
emosi yang baik, dan hidup serta produktivitas masyarakat.' Menderita sakit
jiwa adalah serius, sementara atau menetap, dari fungsi jiwa seseorang.
Terminologi yang lain meliputi: 'masalah kesehatan jiwa', 'sakit', 'terganggu',
'tak berfungsi' ('mental health problem', 'illness', 'disorder', 'dysfunction').
(Hungerford et al. 2012).
Sekitar seperempat dewasa berumur 18 tahun ke atas di
Amerika
Serikat didiagnosa memiliki penyakit jiwa. Penyakit jiwa adalah
penyebab utama ketidakmampuan di Amerika Serikat, dan Kanada.
Sebagai contoh meliputi, schizophrenia, ADHD, major
depressive disorder, bipolar
disorder, anxiety disorder, post-traumatic
stress disorder dan autis.
Banyak remaja menderita kesehatan jiwa sebagai akibat
dari tekanan lingkungan sosial, dan masalah sosial yang mereka hadapi. Beberapa
masalah kesehatan jiwa remaja adalah: depresi,
masalah makan (eating disorders), dan
penggunaan narkoba.
Banyak cara untuk mencegah masalah kesehatan jiwa agar tak terjadi seperti
komunikasi yang baik dengan anak-anak/remaja anda yang menderita kesehatan
jiwa. Juga, bahwa kesehatan jiwa dapat disembuhkan, dan perhatianlah pada
tingkah laku anak-anak anda.
Tujuan Kesehatan Dalam Segala Aspek
Salah satu tujuan nasional adalah
memajukan kesejahteraan bangssa, yang berarti
memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang, papan, pendidikan,
kesehatan, lapangan
kerja, dan ketenteraman hidup. Tujuan
pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi
setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat
kesehatan yang optimal
berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah
dan swasta
bersama-sama.
Tujuan dan Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
Tujuan, dan ruang lingkup kesehatan lingkungan dapat
dibagi menjadi dua, secara umum dan secara khusus. Tujuan, dan ruang
lingkup secara umum, antara lain:
- Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya, dan ancaman pada kesehatan, dan kesejahteraan hidup manusia.
- Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan, dan kesejahteraan hidup manusia.
- Melakukan kerja sama, dan menerapkan program terpadu di antara masyarakat, dan institusi pemerintah serta lembaga nonpemerintah dalam menghadapi bencana alam atau wabah penyakit menular.
Adapun tujuan, dan ruang lingkup secara khusus meliputi
usaha-usaha perbaikan atau pengendalian terhadap lingkungan hidup manusia, yang
di antaranya berupa:
- Menyediakan air bersih yang cukup, dan memenuhi persyaratan kesehatan.
- Makanan, dan minuman yang diproduksi dalam skala besar, dan dikonsumsi secara luas oleh masyarakat.
- Pencemaran udara akibat sisa pembakaran BBM, batubara, kebakaran hutan, dan gas beracun yang berbahaya bagi kesehatan, dan makhluk hidup lain, dan menjadi penyebab terjadinya perubahan ekosistem.
- Limbah cair, dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertanian, peternakan, industri, rumah sakit, dan lain-lain.
- Kontrol terhadap arthropoda dan rodent yang menjadi vektor penyakit dan cara memutuskan rantai penularan penyakitnya.
- Perumahan dan bangunan yang layak huni, dan memenuhi syarat kesehatan.
- Kebisingan, radiasi, dan kesehatan kerja.
- Survei sanitasi untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program kesehatan lingkungan
Tujuan Pembangunan Kesehatan
Untuk jangka panjang pembangunan
bidang kesehatan diarahkan untuk tercapainya tujuan utama sebagai berikut:
- Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan.
- Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan.
- Peningkatan status gizi masyarakat.
- Pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas).
- Pengembangan keluarga sehat sejahtera, dengan makin diterimanya norma keluarga kecil yang bahagia, dan sejahtera.
Dasar-dasar pembangunan nasional di
bidang kesehatan adalah sebagai berikut:
- Semua warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan yang optimal agar dapat bekerja, dan hidup layak sesuai dengan martabat manusia.
- Pemerintah, dan masyarakat bertanggung jawab dalam memelihara, dan mempertinggi derajat kesehatan rakyat.
- Penyelenggaraan upaya kesehatan diatur oleh pemerintah, dan dilakukan secara serasi dan seimbang oleh pemerintah, dan masyarakat.
Penyakit Akibat
Tidak Menjaga Kebersihan
2. Anthrax
Anthrax adalah penyakit
mematikan serta menular yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis.
Penyebaran bakteri Bacillus anthracis melalui tanah dan udara (bakteri Bacillus
anthracis bersifat aerob). Di Indonesia, untuk kasus di Bogor penyebaran
Anthrax terjadi karena spora Anthrax terbawa banjir. Inkubasi penderita Anthrax
mula-mula kulit gatal, kemudian melepuh apabila pecah akan membentuk scab (kerak
kering pada luka), disertai nyeri dan bengkak. Apabila bakteri sudah masuk ke
tubuh dalam jangka waktu 24 jam, gejalanya mual, muntah darah pada anthrax
usus. Pada anthrax paru-paru gejalanya batuk, sesak nafas. Sakit kepala dan
kejang pada anthrax otak. Jika tidak segera diobati penderita bisa meninggal
dalam waktu satu atau dua hari. Anthrax sudah dapat diobati dengan Penisilin
dan turunannya.
3. Flu Burung
Flu Burung adalah penyakit
mematikan dan menular yang disebabkan oleh virus H5N1, dengan burung sebagai
medianya. Penularan Flu Burung adalah melakukan kontak langsung dengan unggas
yang terjangkit virus atau melalui asap hasil pembakaran unggas yang terjangkit
virus H5N1 karena metode pembakaran yang kurang tepat. Gejala virus flu burung
pada manusia adalah menderita ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) dengan
disertai demam diatas 38 derajat Celcius, batuk, sakit tenggorokan,
mengeluarkan ingus, nyeri otot, sakit kepala, lemas, radang paru-paru. Apabila
tidak segera ditangani akan menimbulkan kematian, karena gejalanya sama dengan
flu biasa. Flu burung sudah ada obatnya yaitu dengan obat antivirus diantaranya
Tamiflu (oseltamivir). Pencegahan terhadap flu burung adalah dengan menjaga
kebersihan lingkungan ternak unggas, selalu mencuci tangan dengan sabun dan
menjaga imunitas tubuh.
4. Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit
mematikan selanjutnya yang menyerang organ hati (liver). Hepatitis ada beberapa
macam. Hepatitis A disebabkan oleh Virus Hepatitis A (VHA) dan tergolong
ringan. Hepatitis B tergolong berbahaya dan menular, disebabkan oleh Virus
Hepatitis B (VHB) yang menyerang hati dan terjadi peradangan hati akut yang
menahun. Hepatitis C disebabkan oleh Virus Hepatitis C (VHC), penularannya
melalui transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi VHC, serangga yang
menggigit penderita Hepatitis C. Selain virus, ada faktor lain penyebab
Hepatitis seperti mengkonsumsi alkohol terlalu banyak, penyakit autoimun, hasil
komplikasi dari penyakit lain, efek karena mengkonsumsi obat-obatan dalam
jangka waktu yang lama. Hepatitis juga dikenal dengan sebutan penyakit kuning
yang terlihat warna kuning pada kulit, kuku dan bola mata yang berwana putih.
Pengobatan penyakit Hepatitis dapat dilakukan dengan mengkonsumsi obat, injeksi
dan pencangkokan atau transplantasi hati.
5. Malaria
Malaria disebabkan oleh parasit protozoa dari genus Plasmodium, melalui gigitan nyamuk Anopheles. Gejala penyakit malaria adalah demam, menggigil, nyeri persendian, muntah, tampak pucat, hati dan limpa membesar, urine tampak keruh, kejang. Ada empat golongan penyakit malaria, yaitu malaria tertiana, malaria quartana, malaria serebral dan malaria pernisiosa. Malaria yang tergolong berbahaya adalah malaria serebral dan malaria pernisiosa, keduanya dapat menyebabkan kematian. Penyakit malaria dapat diobati dengan getah dari batang pohon cinchoona (kina). Pada tahun 1930, ilmuwan Jerman menemukan Atabrine yang lebih efektif menekan racun.
6. TBC
Selanjutnya ada penyakit
Tuberkulosis (TBC) yang termasuk penyakit mematikan. TBC dapat menyerang siapa
saja baik tua, muda, anak-anak dengan status sosial yang berbeda-beda. Di
Indonesia TBC terus meningkat dengan 250 kasus dan 140.000 menyebabkan
kematian. Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa, yang
menyerang paru-paru. Penyakit TBC menular melalui udara pada saat penderita TBC
batuk dan pada anak-anak umumnya karena tertular penderita TBC dewasa. Selain
paru-paru, TBC juga dapat menginfeksi otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang,
kelenjar getah bening dll. Gejala umum penyakit TBC adalah demam dimalam hari
tetapi tidak terlalu tinggi, nafsu makan dan berat badan menurun, batuk-batuk
selama lebih dari tiga minggu kadang mengeluarkan darah, lemah. Segera
periksakan kedokter apabila terkena TBC dan lakukan pengobatan dengan baik.
7. Diabetes
Diabetes adalah penyakit dimana
tubuh sudah tidak mampu lagi mengendalikan kadar gula dalam darah, penyakit ini
sering disebut kencing manis. Diabetes terjadi karena zat insulin tidak
memproduksi dalam jumlah yang cukup atau zat insulin dalam tubuh tidak bekerja
secara efektif. Hal ini dipicu karena gangguan metabolisme tubuh. Dampaknya
terjadi penumpukan kadar gula dalam darah yang pada akhirnya dilimpahkan ke
saluran urine. Tanda-tanda penderita diabetes secara umum adalah jumlah urine
yang dikeluarkan lebih banyak, cepat merasa haus, cepat merasa lapar, berat
badan menurun, cepat lelah, rabun tiba-tiba, sering kesemutan di telapak tangan
dan kaki, lambat sembuh apabila terluka/tergores. Diabetes menyebabkan
komplikasi penyakit lain seperti jantung koroner, stroke dan gagal ginjal. Cara
pencegahannya adalah dengan menganut gaya hidup sehat, batasi konsumsi gula dan
garam, protein, rajin memeriksa kadar gula.
8. Aids
AIDS adalah suatu penyakit yang
menyerang sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh human immunodeficiiency
virus (HIV) yang mematikan. HIV menyerang sel darah putih (sel CD4) sehingga
sistem imun atau kekebalan tubuh menjadi rusak sehingga mudah terkena penyakit,
sekalipun penyakit ringan. Penularan virus HIV AIDS melalui transfusi darah,
jarum suntik, berhubungan badan dengan orang yang terkena HIV, melalui ASI.
Gejala penderita penyakit AIDS pada umumnya adalah mengalami sesak nafas,
hilangnya nafsu makan, mual, muntah, jamur pada rongga mulut, diare kronis,
kehilangan berat badan, letih, ingatan berkurang, sakit kepala, susah
berkonsentrasi, mengalami berbagai macam penyakit kulit, pada wanita mengalami
jamur pada vagina, luka pada saluran kemih dll. Hingga saat ini belum ditemukan
obat untuk menyembuhkan penderita AIDS baik serum maupun vaksin. Pemberian
obat-obatan hanya bertujuan untuk membantu memperbaiki daya tahan tubuh.
9. Kanker
Penyakit kanker adalah penyakit
yang disebabkan oleh pertumbuhan sel tubuh yang tidak biasa dan penyebab
kematian. Sel itu berkembang dengan cepat, terus menerus membelah diri, tidak
terkendali kemudian menyebar ke jaringan tubuh disekitarnya melalui jaringan
ikat, sirkulasi darah atau sistem limpa. Kanker lalu menyerang organ-organ
tubuh yang penting, syaraf tulang belakang dan menekan jaringan tubuh tersebut,
inilah yang disebut tumor ganas. Gejala pengidap kanker sering tidak terlihat,
karena keluhan penderita pada umumnya sama dengan penyakit lain dan tahu-tahu
sudah menjadi kanker ganas. Kanker bisa menyerang siapa saja, tua-muda, pria-wanita,
kaya-miskin, gemuk-kurus. Pengobatan penyakit kanker ganas biasanya adalah
dengan kemoterapi, terapi radiasi, pembedahan, imunoterapi dll. Kanker dapat
dicegah dengan mengurangi makanan berlemak, perbanyak mengkonsumsi sayur dan
buah-buahan, kurangi merokok, hindari alkohol, hindari makanan yang diawetkan,
lebih sering mengkonsumsi makanan yang mengandung beta karoten (anti kanker)
seperti: wortel, mangga, pepaya, bayam dll.
10. Serangan Jantung
Serangan jantung atau stroke
adalah penyakit yang paling mematikan dan terjadi ketika aliran darah melewati
suatu bagian otot jantung terhalang. Jika tidak segera diberi tindakan, bagian
dari jantung tersebut kekurangan oksigen dan menjadi rusak kemudian menyebabkan
kematian. Serangan jantung menjadi pembunuh nomor satu terutama di negara maju.
Serangan jantung paling sering terjadi akibat dari Penyakit Jantung Koroner,
penyakit ini terjadi karena ada penimbunan lemak selama bertahun-tahun pada
dinding dalam arteri koroner (pembuluh nadi yang mensuplai darah ke jantung).
Tanda-tanda atau gejala yang paling sering terjadi adalah rasa nyeri yang tidak
biasa dan hebat di dada seperti ditekan dan diremas, nafas berat dan pendek,
biasanya disertai mual, muntah, seperti akan pingsan, keluar keringat dingin.
Yang harus dilakukan apabila terkena serangan jantung adalah berangkat ke rumah
sakit secepatnya usahakan pada lima menit pertama, telepon ambulan apabila
tanda-tanda tersebut muncul kembali, minum pil nitroglycerin yang didapat dari
dokter.
10 Kebiasaan Sehat untuk Menjaga
Kesehatan
Di dalam tubuh manusia terdapat
system kekebalan tubuh yang dapat menangkal serangan virus dan bakteri yang
dapat menyebabkan timbulnya penyakit, namun system kekebalan tubuh dapat
melemah dan akhirnya virus dan bakteri pun dapat masuk dan mengendap di dalam
tubuh. Oleh karena itu, kita mesti memulai kebiasaan sehat untuk menangkal
berbagai penyakit, caranya yaitu:
1. Biasakanlah untuk tidur yang cukup di malam hari, sehingga dapat mengembalikan stamina tubuh dan pikiran anda. Untuk itu, hindari kebiasaan bergadang hingga larut malam karena tidak baik untuk kesehatan.
2. Selain itu, sangat dianjurkan untuk melakukan olahraga rutin setiap hari pada pagi hari. Sehingga tubuh anda akan tetap fit dan bugar, karena jika tubuh fit maka system kekebalan tubuh pun akan kuat.
3. Rajinlah untuk mandi 2 kali sehari pagi dan sore hari, karena kebiasaan ini sangat bermanfaat untuk kesehatan. Selain dapat membersihkan kotoran dan menghilangkan bau keringat, mandi pun dapat mencegah berbagai jenis penyakit.
4. Kurangi mengkonsumsi makanan yang manis-manis, karena jika mengkonsumsi makanan manis berlebih dapat mengakibatkan kadar gula dalam darah meningkat sehingga menyebabkan munculnya penyakit diabetes atau kencing manis.
5. Apabila anda haus setelah beraktivitas, hindari meminum-minuman yang berperasa. Akan tetapi biasakan untuk minum air putih yang banyak ± 8 gelas perharinya, karena dengan rutin minum air putih sangat bermanfaat untuk mengeluarkan racun-racun berbahaya di dalam tubuh dan mencegah berbagai jenis penyakit.
6. Hindari tingkat stress dalam pikiran anda, karena jika pikiran anda terlalu stress dapat mengakibatkan tekanan darah anda naik dan bahkan dapat mengakibatkan stroke. Usahakan untuk merilekskan pikiran anda dengan berkumpul nersama keluarga, menonton komedi atau berlibur bersama keluarga untuk menghilangkan stress.
7. Bagi anda yang biasa melakukan pekerjaan duduk di depan computer, laptop dan game bagi anak. Maka wajib untuk anda untuk merilekskan mata anda dengan tidur siang atau melakukan peregangan tangan dan kaki, hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan mata dan melancarkan peredaran darah di dalam tubuh.
8. Jangan biasakan untuk menggunakan alat-alat mandi kita seperti sikat gigi, sabun mandi bersama dengan orang lain atau anggota keluarga kita, tetapi gunakan alat mandi masing-masing. Penggunaan alat mandi bersamaan dapat menjadi jembatan bagi kuman dari orang lain untuk masuk kedalam tubuh kita.
9. Hilangkan kebiasaan merokok, karena kebiasaan merokok dapat merugikan kesehatan.
10. Banyak-banyaklah mengkonsumsi sayur-sayuran hijau, karena sayuran hijau memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik untuk tubuh dan pencernaan.
Masalah sosial yang terjadi di Indonesia
Banyak orang yang tidak peduli terhadap kesehatannya.
Mereka menganggap bahwa apa yang mereka lakukan adalah hal biasa. Kebanyakan,
kebiasaan itulah yang membawa mereka dalam penyakit.
- Makanan
Jajanan berupa makanan dan minuman banyak yang telah
tercemar zat kimia dan berbahaya bagi kesehatan anak. BPOM (Badan Pengawas Obat
& Makanan) banyak menemukan kasus-kasus dari temuan hasil penelitian
terhadap jajanan pangan anak sekolah. Namun ironisnya, hingga saat ini masih
banyak jajanan anak sekolah yang berbahaya dijual di lngkungan sekolah. Jajanan
yang dijual di sekolah terutama yang dijual di pinggir jalan mayoritas jauh
dari higenis.Faktor kebersihan kurang dipedulikan oleh si penjual. Para penjual
banyak yang tak peduli, apakah jajanan yang dijualnya sehat atau
membahayakan kesehatan. Sedikit dari mereka yang memperhatikan soal
higenitas makanan/minuman yang dijualnya.
Perhatikan saja. Misalnya yang
jualan makanan dan minuman. Makanan terkadang dibiarkan terbuka sehingga
dihinggapi lalat. Kalaupun tak ada lalat, debu yang pasti hinggap, apalagi bila
jajanan dijual di pinggir jalan. Jajanan yang dijual di sekolah yang berlokasi
dekat jalan raya sudah pasti banyak debu campur asap kendaraan bermotor.
Perhatikan juga penjual
makanan-minuman yang menggunakan piring, sendok dan gelas. Mereka hanya
menyediakan satu atau dua ember air untuk mencuci. Terkadang alat-alat makan
dan minum hanya dicelupkan ke ember dan dicuci tanpa sabun, atau kadang air
yang digunakan sudah kotor sekali. Atau kadang banyak pedagang yang sehabis
memegang uang lalu mengambil makanan-minuman tanpa cuci tangan dulu atau minimal
menggunakan sarung tangan plastik. Padahal dari uang itu bisa menjadi sumber
kuman penyakit.
Dan tidak sedikit dari oknum
pedagang jajanan di sekolah yang lebih parahnya lagi menggunakan bahan
pengawet, perasa dan pewarna berbahaya untuk makanan-minuman yang dijualnya.
Dalihnya, mereka ingin untung banyak, dan makanan-minuman yang dijual lebih
menarik tampilannya. Persaingan dengan banyaknya yang jualan jajanan di
sekolah, membuat oknum pedagang melakukan tindakan tidak terpuji dan justru
sangat membahayakan kesehatan konsumennya. Bahkan era sekarang ini, narkoba
juga mulai merambah ke anak-anak sekolah melalui jajanan seperti permen dan
makanan lainnya.
Selain pembuatan makanan yang
tidak steril, kebanyakan orang tidak memikirkan akibat dari makanan dan minuman
yang mereka makan. Contohnya; dengan meminum soda, jus buah, atau minuman yang
dapat dibeli dimana saja, akan menyebabkan diabetes atau penyakit lainnya.
Kebanyakan orang tua membiarkan anaknya mengonsumsi makanan dan minum yang
tidak sehat. Halite dapat menjadi kebiasaan si Anak.
Didik Anak
Untuk Tidak Jajan
Kebiasaan jajan pada anak memang
susah distop. Apalagi bila sejak kecil (balita) sudah dibiasakan jajan. Perlu
pemahaman kepada anak sejak dini untuk tidak membiasakan jajan atau beli jajan
sembarangan. Orangtua harus selektif kalaupun mau membelikan jajanan anak.
Seyogyanya memang lebih baik menyiapkan bekal makanan-minuman dari rumah untuk
dibawa anak ke sekolah. Kebiasaan membawakan bekal makanan-minuman dari rumah
bisa dimulai ketika anak mulai masuk pendidikan prasekolah (PAUD/Play Group).
Peran
Sekolah
Pihak sekolah juga harus ikut
terlibat dalam hal pengawasan jajanan yang dijual di sekitar lingkungan
sekolah. Dengan pendekatan, para penjaja/penjual makanan-minuman harus
diingatkan soal kebersihan makanan-minuman yang dibuat atau dijajakannya. Bila
diingatkan tak bisa, pihak sekolah harus mengingatkan siswanya untuk
berhati-hati memilih jajanan. Berikan pemahaman kepada siswa tentang jajanan
sehat dan yang berpotensi membahayakan kesehatan yang dijual di lingkungan
sekolahnya. Pihak sekolah juga harus melaporkan ke Dinas terkait bila menemukan
penjual jajanan pangan yang terindikasi membahayakan kesehatan. Ada baiknya,
lakukan pengujian sampel jajanan yang dijual di lingkungan sekolah di laboratorium
sekolah masing-masing.
BPOM &
Dinas Kesehatan Harus Turun Tangan
BPOM dan Dinas Kesehatan
setempat merupakan institusi yang harus respek dengan pengawasan jajanan
sekolah. Bila perlu bentuk Satgas Perlindungan dan Pengawasan Jajanan Anak. BPOM
maupun Dinas Kesehatan harus turun lapangan melakukan pengecekan sampel
makanan-minuman yang dijual di lingkungan sekolah. Para penjual jajanan di
sekolah harus didata dan bila harus disurvei atau sidak untuk mengetahui proses
pembuatan makanan-minuman yang akan dijual di sekolah. Bila ada yang membandel
dengan menjajakan jajanan yang berpotensi membahayakan kesehatan, si pedagang
bersangkutan harus diproses hukum untuk pembelajaran dan penyadaran pentingnya
jajanan yang sehat.
Dinas
Terkait Lain Harus Peduli
Tak hanya Dinas Kesehatan
setempat yang harus dilibatkan, peran Dinas terkait lain, seperti Dinas
Perindustrian dan Perdagangan juga harus bersama-sama melakukan pendataan dan
pembinaan sesuai tupoksinya. Para penjual jajanan di sekolah harus dibina karena
mereka juga bagian dari pelaku UKM (Usaha Kecil & Menengah). Apakah ada
pembinaan terhadap mereka selama ini? Entahlah.
Bentuk Kader
Peduli Jajanan Sehat
Jajanan di sekolah bisa menjadi
mesin pembunuh bagi anak kalau tidak dikontrol. Si penjual ada yang tidak tahu
apakah jajanannya sehat atau tidak namun ada juga yang nekat mencari untung
banyak dengan mengabaikan soal kesehatan makanan yang dijual atau dibuatnya.
Mereka tanpa rasa dosa, melakukan perbuatan dengan menggunakan minyak goreng
yang sudah berulang kali dipakai, bahan pengawet dan bahan pewarna
makanan-minuman yang berbahaya bagi kesehatan. Kader Peduli Jajanan Sehat bisa
dibentuk oleh Dinas terkait dengan melibatkan orangtua siswa, guru, masyarakat
setempat, termasuk juga penjual jajanan sekolah. Keberadaan Kader tersebut bisa
diberdayakan untuk turut serta menyosialisasikan jajanan yang bersih, sehat dan
bergizi termasuk saling mengawasi soal jajanan pangan yang dijual di lingkungan
sekolah.
Dirikan
Kantin Sekolah
Agar anak tidak jajan sembarangan,
sekolah juga bisa memfasilitasi dengan menyediakan ruang untuk kantin. Kantin
dengan jajanan yang bersih, sehat, bergizi dan murah tentunya. Dengan adanya
Kantin Sekolah, rangkul para penjual jajanan namun dengan seleksi terhadap
makanan-minuman yang dijual harus bersih, sehat dan juga bergizi.
Itulah beberapa hal yang bisa
dilakukan untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa dari bahaya gangguan
kesehatan yang bisa mengancam jiwa anak akibat jajanan tak sehat. Mari peduli
dan ingatkan orangtua, anak-anak, pihak sekolah, pihak Dinas/Instansi terkait,
masyarakat dan juga para penjual jajanan di sekolah. Ingat, jajanan yang tak
sehat bisa menjadi racun pembunuh
- Rokok dan asap lainnya
Merokok mengganggu juga
kesehatan. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk merokok, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Kebiasaan merokok bukan saja
merugikan si perokok, tetapi juga bagi orang di sekitarnya.
ASAP rokok merupakan polutan
bagi manusia dan lingkungan sekitarnya. Bukan hanya bagi kesehatan, merokok
menimbulkan pula problem di bidang ekonomi. Di negara industri maju, kini
terdapat kecenderungan berhenti merokok, sedangkan di negara berkembang,
khususnya Indonesia, malah cenderung timbul peningkatan kebiasaan merokok.
Melalui resolusi tahun 1983,
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan tanggal 31 Mei sebagai Hari
Bebas Tembakau Sedunia setiap tahun.
Laporan WHO tahun 1983
menyebutkan, jumlah perokok meningkat 2,1 persen per tahun di negara
berkembang, sedangkan di negara maju angka ini menurun sekitar 1,1 persen per
tahun.
Penelitian di Jakarta
menunjukkan bahwa 64,8 persen pria dan 9,8 persen wanita dengan usia di atas 13
tahun adalah perokok. Bahkan, pada kelompok remaja, 49 persen pelajar pria dan
8,8 persen pelajar wanita di Jakarta sudah merokok.
Studi di Semarang tahun 1973
oleh Prof Boedi Darmojo mendapatkan prevalensi merokok pada 96,1 persen tukang
becak, 79,8 persen paramedis, 51,9 persen pegawai negeri, dan 36,8 persen dokter.
Dalam penelitian yang dilakukan
Prof Soesmalijah Soewondo dari Fakultas Psikologi UI-yang bertanya kepada
sejumlah orang yang tidak berhenti merokok-diperoleh jawaban bahwa bila tidak
merokok, akan susah berkonsentrasi, gelisah, bahkan bisa jadi gemuk; sedangkan
bila merokok, akan merasa lebih dewasa dan bisa timbul ide-ide atau inspirasi.
Faktor-faktor psikologis dan fisiologis inilah yang banyak mempengaruhi
kebiasaan merokok di masyarakat.
Asap rokok yang dihirup seorang
perokok mengandung komponen gas dan partikel. Partikel yang dibebaskan selama
merokok sebanyak 5 x 109 pp. Komponen gas terdiri dari karbon monoksida, karbon
dioksida, hidrogen sianida, amoniak, oksida dari nitrogen dan senyawa
hidrokarbon. Adapun komponen partikel terdiri dari tar, nikotin, benzopiren,
fenol, dan kadmium.
Dampak paru-paru
Merokok dapat menyebabkan
perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru. Pada
saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucus
bertambah banyak (hiperplasia). Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan
hingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada jaringan
paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli.
Akibat perubahan anatomi saluran
napas, pada perokok akan timbul perubahan pada fungsi paru-paru dengan segala
macam gejala klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama terjadinya penyakit
obstruksi paru menahun (PPOM).
Dikatakan merokok merupakan
penyebab utama timbulnya PPOM, termasuk emfisema paru-paru, bronkitis kronis,
dan asma.
Hubungan antara merokok dan
kanker paru-paru telah diteliti dalam 4-5 dekade terakhir ini. Didapatkan
hubungan erat antara kebiasaan merokok, terutama sigaret, dengan timbulnya
kanker paru-paru. Bahkan ada yang secara tegas menyatakan bahwa rokok sebagai
penyebab utama terjadinya kanker paru-paru.
Partikel asap rokok, seperti
benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal sebagai bahan karsinogen. Juga
tar berhubungan dengan risiko terjadinya kanker. Dibandingkan dengan bukan perokok,
kemungkinan timbul kanker paru-paru pada perokok mencapai 10-30 kali lebih
sering.
Dampak terhadap jantung
Banyak penelitian telah
membuktikan adanya hubungan merokok dengan penyakit jantung koroner (PJK). Dari
11 juta kematian per tahun di negara industri maju, WHO melaporkan lebih dari
setengah (6 juta) disebabkan gangguan sirkulasi darah, di mana 2,5 juta adalah
penyakit jantung koroner dan 1,5 juta adalah stroke. Survei Depkes RI tahun
1986 dan 1992, mendapatkan peningkatan kematian akibat penyakit jantung dari
9,7 persen (peringkat ketiga) menjadi 16 persen (peringkat pertama).
Merokok menjadi faktor utama
penyebab penyakit pembuluh darah jantung tersebut. Bukan hanya menyebabkan
penyakit jantung koroner, merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah otak
dan perifer.
Asap yang diembuskan para
perokok dapat dibagi atas asap utama (main stream smoke) dan asap samping (side
stream smoke). Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh
perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke
udara bebas, yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasif.
Telah ditemukan 4.000 jenis
bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di antaranya bersifat karsinogenik
(dapat menyebabkan kanker), di mana bahan racun ini lebih banyak didapatkan
pada asap samping, misalnya karbon monoksida (CO) 5 kali lipat lebih banyak
ditemukan pada asap samping daripada asap utama, benzopiren 3 kali, dan amoniak
50 kali. Bahan-bahan ini dapat bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruang
setelah rokok berhenti.
Umumnya fokus penelitian
ditujukan pada peranan nikotin dan CO. Kedua bahan ini, selain meningkatkan
kebutuhan oksigen, juga mengganggu suplai oksigen ke otot jantung (miokard)
sehingga merugikan kerja miokard.
Nikotin mengganggu sistem saraf
simpatis dengan akibat meningkatnya kebutuhan oksigen miokard. Selain
menyebabkan ketagihan merokok, nikotin juga merangsang pelepasan adrenalin,
meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, kebutuhan oksigen
jantung, serta menyebabkan gangguan irama jantung. Nikotin juga mengganggu
kerja saraf, otak, dan banyak bagian tubuh lainnya.
Nikotin mengaktifkan trombosit
dengan akibat timbulnya adhesi trombosit (penggumpalan) ke dinding pembuluh
darah.
Karbon monoksida menimbulkan
desaturasi hemoglobin, menurunkan langsung persediaan oksigen untuk jaringan
seluruh tubuh termasuk miokard. CO menggantikan tempat oksigen di hemoglobin,
mengganggu pelepasan oksigen, dan mempercepat aterosklerosis
(pengapuran/penebalan dinding pembuluh darah). Dengan demikian, CO menurunkan
kapasitas latihan fisik, meningkatkan viskositas darah, sehingga mempermudah
penggumpalan darah.
Nikotin, CO, dan bahan-bahan
lain dalam asap rokok terbukti merusak endotel (dinding dalam pembuluh darah),
dan mempermudah timbulnya penggumpalan darah.
Di samping itu, asap rokok
mempengaruhi profil lemak. Dibandingkan dengan bukan perokok, kadar kolesterol
total, kolesterol LDL, dan trigliserida darah perokok lebih tinggi, sedangkan
kolesterol HDL lebih rendah.
Penyakit jantung coroner
Merokok terbukti merupakan
faktor risiko terbesar untuk mati mendadak.
Risiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Risiko ini meningkat dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok yang diisap. Penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko merokok bekerja sinergis dengan faktor-faktor lain, seperti hipertensi, kadar lemak atau gula darah yang tinggi, terhadap tercetusnya PJK.
Risiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Risiko ini meningkat dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok yang diisap. Penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko merokok bekerja sinergis dengan faktor-faktor lain, seperti hipertensi, kadar lemak atau gula darah yang tinggi, terhadap tercetusnya PJK.
Perlu diketahui bahwa risiko
kematian akibat penyakit jantung koroner berkurang dengan 50 persen pada tahun
pertama sesudah rokok dihentikan.
Akibat penggumpalan (trombosis)
dan pengapuran (aterosklerosis) dinding pembuluh darah, merokok jelas akan
merusak pembuluh darah perifer.
PPDP yang melibatkan pembuluh
darah arteri dan vena di tungkai bawah atau tangan sering ditemukan pada dewasa
muda perokok berat, sering akan berakhir dengan amputasi.
Penyakit (stroke)
Penyumbatan pembuluh darah otak
yang bersifat mendadak atau stroke banyak dikaitkan dengan merokok. Risiko
stroke dan risiko kematian lebih tinggi pada perokok dibandingkan dengan bukan
perokok.
Dalam penelitian yang dilakukan
di Amerika Serikat dan Inggris, didapatkan kebiasaan merokok memperbesar
kemungkinan timbulnya AIDS pada pengidap HIV. Pada kelompok perokok, AIDS
timbul rata-rata dalam 8,17 bulan, sedangkan pada kelompok bukan perokok timbul
setelah 14,5 bulan. Penurunan kekebalan tubuh pada perokok menjadi pencetus
lebih mudahnya terkena AIDS sehingga berhenti merokok penting sekali dalam langkah
pertahanan melawan AIDS.
Kini makin banyak diteliti dan
dilaporkan pengaruh buruk merokok pada ibu hamil, impotensi, menurunnya
kekebalan individu, termasuk pada pengidap virus hepatitis, kanker saluran
cerna, dan lain-lain.
Dari sudut ekonomi kesehatan,
dampak penyakit yang timbul akibat merokok jelas akan menambah biaya yang
dikeluarkan, baik bagi individu, keluarga, perusahaan, bahkan negara.
Penyakit-penyakit yang timbul
akibat merokok mempengaruhi penyediaan tenaga kerja, terutama tenaga terampil
atau tenaga eksekutif, dengan kematian mendadak atau kelumpuhan yang timbul
jelas menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan. Penurunan produktivitas
tenaga kerja menimbulkan penurunan pendapatan perusahaan, juga beban ekonomi
yang tidak sedikit bagi individu dan keluarga. Pengeluaran untuk biaya
kesehatan meningkat, bagi keluarga, perusahaan, maupun pemerintah.
Kebiasaan merokok
Sudah seharusnya upaya
menghentikan kebiasaan merokok menjadi tugas dan tanggung jawab dari segenap
lapisan masyarakat.
Usaha penerangan dan penyuluhan,
khususnya di kalangan generasi muda, dapat pula dikaitkan dengan usaha
penanggulangan bahaya narkotika, usaha kesehatan sekolah, dan penyuluhan
kesehatan masyarakat pada umumnya.
Tokoh-tokoh panutan masyarakat,
termasuk para pejabat, pemimpin agama, guru, petugas kesehatan, artis, dan
olahragawan, sudah sepatutnya menjadi teladan dengan tidak merokok.
Profesi kesehatan, terutama para
dokter, berperan sangat penting dalam penyuluhan dan menjadi contoh bagi
masyarakat. Kebiasaan merokok pada dokter harus segera dihentikan. They are
important exemplars: they do practise what they preach.
Perlu pula pembatasan kesempatan
merokok di tempat-tempat umum, sekolah, kendaraan umum, dan tempat kerja;
pengaturan dan penertiban iklan promosi rokok; memasang peringatan kesehatan
pada bungkus rokok dan iklan rokok.
Iklim tidak merokok harus
diciptakan. Ini harus dilaksanakan serempak oleh kita semua, yang menginginkan
tercapainya negara dan bangsa Indonesia yang sehat dan makmur.
Selain
asap rokok, asap kendaraan juga merusak sistim pernapasan. Sel darah merah
lebih tertarik untuk mengikat CO dari asap kendaraan dari pada O₂ yang
dibutuhkan oleh tubuh. CO adalah asap yang beracun jika dihirup secara
berlebihan. Selain merugikan manusia, hal ini juga merugikan lingungkan. Jadi
alangkah baiknya apabila penggunaan kendaraan pribadi di kurangi serta
kendaraan yang penyaring knalpotnya rusak.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Banyak
kebiasaan yang tidak kita sadari merupakan kebiasaan yang sangat merugikan diri
kita sendiri dan orang lain. Makanan dan lingkungan sangat mempengaruhi
kesehatan kita. Sering kali kita mengonsumsi makanan cepat saji serta makanan
pinggir jalan. Menurut saya semua itu belum tentu sehat. Begitu pula dengan
kebiasaan merokok masyarakat Indonesia, hal itu sangat merugikan. Mereka kehilangan
uang dan kesehatan sistim pencernaannya, kami yang tidak merokok juga
kehilangan hak untuk mendapatkan udara segar.
Saran
Sebaiknya masyarakat
Indonesia lebih mementingkan kesehatan dibanding kepuasan, karena mengobati
akan lebih sulit dibandingkan merawat diri sebelum terlambat. Sadarlah bahwa kesehatan
adalah hal terpenting untuk menjalani hidup.
SUMBER
Pendapat penulis
Komentar
Posting Komentar