KRL, MRT, dan LRT Sebagai Alat Transportasi Pengurang Kemacetan


KRL, MRT, DAN LRT SEBAGAI ALAT TRANSPORTASI PENGURANG KEMACETAN

            Kereta merupakan salah satu transportasi massal yang sangat efisien dalam mengurangi kemacetan. Kereta dapat digunakan untuk mengangkut orang ataupun barang. Sistem pergerakan kereta berbeda dengan alat transportasi lainnya. Kereta bergerak dengan rel dan tidak menggunakan roda karet seperti alat transportasi lainnya.
           
            Berdasarkan kecepatannya kereta ada 3 macam, yaitu KRL; MRT; dan LRT. Kereta Rel Listrik (disingkat KRL) merupakan kereta rel yang bergerak dengan sistem propulsi motor listrik. Di Indonesia, kereta rel listrik terutama ditemukan di kawasan Jabotabek, dan merupakan kereta yang melayani para komuter. Kereta rel listrik berbeda dengan kereta listrik.
           
            MRT adalah singkatan dari Mass Rapid Transit yang secara harafiah berarti angkutan yang dapat mengangkut penumpang dalam jumlah besar secara cepat. Beberapa bentuk dari MRT antara lain:
  • Berdasarkan jenis fisik : BRT (Bus Rapid Transit), Light Rail Transit (LRT) yaitu kereta api rel listrik, yang dioperasikan menggunakan kereta (gerbong) pendek seperti monorel dan Heavy Rail Transit yang memiliki kapasitas besar seperti kereta Jabodetabek yang ada saat ini
  • Berdasarkan Area Pelayanan : Metro yaitu heavy rail transit dalam kota dan Commuter Rail yang merupakan jenis MRT untuk mengangkut penumpang dari daerah pinggir kota ke dalam kota dan mengantarkannya kembali ke daerah penyangga (sub-urban).
           
            LRT (Light Rail Transit) merupakan salah satu sistem Kereta Api Penumpang (tipe Kereta Api ringan) yang biasanya beroperasi dikawasan perkotaan yang memiliki konstruksi ringan dan dapat berjalan bersama lalu lintas lain atau dalam lintasan khusus, LRT sering juga disebut dengan tram. LRT (Light Rail Transit) sendiri merupakan moda transportasi masal yang merupakan bagian dari Mass Rapid Transit (MRT) dengan cakupan wilayah yang lebih kecil. LRT telah diterapkan di berbagai negara di belahan dunia, di kawasan (Asia Tenggara) sudah ada Singapur dan Filipina yang telah menerapkannya. Di Singapura LRT termasuk dalam bagian SMRT (Singapore Mass Rapid Transit).

Perbedaan LRT, MRT dan KRL
Light Rail Transit (LRT)
  • LRT tergolong dalam kereta ringan dan merupakan moda transportasi masal yang cocok dioperasikan di daerah kota.
  • LRT memiliki lebar antar 2,7-2,8 meter, dan dikendalikan dengan sistem otomatis (melaui ruang kontrol) tanpa menggunakan masinis yang ada di kereta seperti KRL.
  • LRT dapat ditempatkan diantara lalu lintas lainnya mengingat kecepatan LRT biasanya hanya sekitar 30-40 kilometer / jam.
  • Dengan dimensi yang relatif kecil, LRT memiliki keunggulan pada radius putarnya yang hanya 20-30 meter, jauh lebih kecil dari KRL atau MRT. hal ini lah yang menyebabkan pemerintah kepincut dengan LRT ketimbang monorail, karena dengan radius putar yang relatif kecil LRT cocok dengan kondisi Jakarta yang memiliki banyak gedung tinggi.
  • Menurut Ahok (Gubernur Jakarta), LRT di Jakarta merupakan rangkaian kereta yang terdiri dari maksimal tiga kereta. Setiap rangkaian kereta dapat mengangkut 628 orang penumpang.
Mass Rapid Transit (MRT)
  • Sama seperti LRT, MRT juga merupakan kereta yang dioperasikan secara otomatis tanpa harus dijalankan oleh masinis. (dijalankan melalui pusat kendali)
  • MRT biasanya mampu melaju hingga kecepatan 100 km/jam.
  • Mengingat dimensi gerbong yang cukup besar. Lebar gerbong sekitar 3,2-3,5 meter, sehingga MRT memiliki radius putar lebih lebar dibanding LRT.
  • Biasanya kereta yang akan digunakan oleh MRT adalah rangkaian kereta yang terdiri dari maksimal enam kereta.
Kerta Rel Listrik (KRL)
  • KRL merupakan jenis moda transportasi kereta yang digerakkan melalui tenaga listrik. Sejak tahun 1976. KRL  sudah ada di jakarta.
  • Dalam pengoperasiannya KRL masing menggunakan tenaga masinis mengingat dalam hal teknologi masih menggunakan sistem propulsi motor listrik.
  • Dari segi kecepatan, tidak jauh dengan MRT, KRL dapat melaju dengan kecepatan 100 km/jam.
  • Dengan gerbong yang lebih besar, KRL dapat mengangkut penumpang yang lebih banyak, Hanya saja KRL memiliki radius putar yang sangat lebar layaknya kereta api.
  • Biasanya kereta yang akan digunakan oleh KRL adalah rangkaian kereta yang terdiri dari delapan hingga sepuluh kereta.
            Dengan Banyaknya moda transportasi di Ibu Kota (Jakarta) menjadi bagian dari solusi pemerintah dalam mengurangi kemacetan yang terjadi di Jakarta. Dengan adanya banyak pilihan moda tersebut, masyarakat akan lebih dimanjakan jika ingin bepergian di jakart apakah akan memilih LRT Jakarta atau moda transportasi lainnya.

Sumber :
http://megapolitan.kompas.com/read/2015/07/03/07501531/Apa.Saja.Perbedaan.LRT.MRT.dan.KRL.

Komentar


  1. Setuju sekali klo KRL, MRT, DAN LRT SEBAGAI ALAT TRANSPORTASI PENGURANG KEMACETAN.
    Simak juga Urban Signature Ciracas LRT City

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer